Sabtu, 10 November 2018

Santri : Ta'dhim dan Patuh


hari kedua praktek baca Al-qur'an untuk kelas akhir (3) MA Nasy'atul Muta'allimin Gapura.

Begitulah KH. Asy'ari Marzid memberikan taushiyah kepada santri kelas akhir Madrasah Aliyah Nasy'atul Muta'allimin Gapura. Seorang Santri harus Ta'dhim dan Patuh kepada Gurunya. Beliau menjelaskan Bahwa ada sedikit perbedaan antara keduanya. Sebelum menjelaskan makna dari Ta'dhim dan Patuh, KH. Asy'ari memberikan ilustrasi/gambaran terkait Ta'dhim dan Patuh. Misalkan Sang Kiai (guru) menyuruh santri untuk memandikan Kuda ke sungai. 
Kiai berkata " Pergilah ke sungai dengan menaiki kudaku kemudian mandikanlah", (essa' jaran tompa' gibe ka songai pas pan di'i). Seorang santri yang patuh akan lansung berangkat ke sungai sambil menaiki kuda kiainya, akan tetapi santri yang ta'dhim tidak akan menunggangi kuda kiainya meskipun Sang Kiai sudah menyuruhnya, karena merasa cangkelong. Jadi begitulah sedikit perbedaan antara Ta'dhim dan Patuh (farid)